Sabtu, Februari 20

Inspirasiku Kembali....


Terinspirasi dengan adanya puisi yang dilayangkan oleh seorang teman kepadaku (sekelas:umumnya), membuat nafsu menulisku bangkit lagi setelah sekian lama terpendam dan tak berarti. Aku juga sering mencari, kemana pena ku ini?. Ketika bangun tidur, slalu ku cari di bawah bantalku, dan ternyata tak ada. Ku cari lagi ketika makan, apakah ada di dalam makanan yang ada di hadapanku? ternyata juga tidak ada. Dan bahkan ketika aku sholat, ku pakai isengku untuk mengingat-ingatnya dan ternyata tak kunjung ingat.

Semakin ku rasuki alam pencarianku, semakin pena itu menjauh dariku dan bahkan tak mau menampakkan raut mukanya padaku. Suatu saat, malaikat itu datang. Dia berbentuk orang seorang, berpenampilan biasa2 saja, tak cukup ganteng dan tak kalah pula jeleknya dariku. Aku menyebutnya KC n BP. Ku sebut begitu karena emang waktu jaman awal2 masuk kuliah, kami tergolong mahasiswa low profit n profil (hhe...) sehingga makanannya paling kecap (KC) n banyu putih (BP/air putih). Namun bedanya dengan KC n BP, dia masih bisa berdiri tegap dengan badannya yang boleh dibilang agak gendut, sedangkan q tetep ja seperti ini.

KC n BP datang dengan sebuah puisinya padaku n pada temen2 sekelas kami. ku resapi n pelajari bahkan ku amati satu per satu syair demi syair, bait demi bait n sajak demi sajak. Ku renungkan akan eksistensiku akan pena yang sungguh-sungguh tak pernah ku temukan kembali. Semakin ku sadari dan semakin aku terhina oleh dunia ini. Dan bahkan suatu pagi aku tak berani keluar untuk menatap matahari karena aku malu akan sinarnya yang dengan ikhlas menyinari pagiku, pagi kita dan pagi semuanya.

Akhinya sedikit demi sedikit, ku mencoba untuk menghubungi banyak temanku, mereka adalah buku-buku sastra, buku puisiku selama smp yang telah ku sisihkan di pojok ruangan, buku karyaku: cerpen n sepenggal novel yang tak karuan adanya. Ku baca-baca lagi semuanya, dan ternyata, pena itu muncul sedikit demi sedikit menampakkan mukanya. Ku sapa dia n dia juga membalas sapaku sambil tersipu malu. Dan tentunya aku lebih malu akan diriku sendiri yang telah membuangnya dari hidupku...

Maafkan aku duhai pena, dan terimakasih duhai teman.
q ingat dulu, perjalanan kita sungguh lucu. Denganmu(pena) aku telah menyusuri alunan puisi di masa smp hingga kau pertemukan aku dengan orang itu, denganmu pena, aku telah menyusuri gelombang cerpen di masa sma dan bahkan kau cicipkan aku dengan beberapa karya ilmiah. Jasamu begitu besar bagiku n tak akan lagi kau ku buang, ku lempar n ku tindih dengan hal2 lain. aku merindukanmu, aku sayang kamu n aku akan slalu menjagamu..

teruntuk temanku KC n BP terima kasih karna kau telah mempertemukanku dengan penaku.
Semoga persahabatan kita tak akan pernah pupus di tengah jalan.

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More